----Flash Fiction ini ditulis untuk mengikuti program #FF2in1 dari www.nulisbuku.com di Facebook dan Twitter @nulisbuku-----
Semua menyebutnya sebagai kenangan. Aku, menyebutnya sebagai cerita. Dia bukan kenangan. Tapi dia adalah cerita yang pernah membuat hidupku berwarna. Hanya sebentar, tapi tetap saja dia adalah sebuah cerita. Dia yang tak bernama. Dia yang tak boleh disebutkan namanya. Karena jika aku menyebut namanya sekarang, akan ada orang yang terluka. Orang-orang baru yang kini menjadi ceritanya. Ceritaku. Biarlah kusebut dia sebagai cerita. Seseorang yang selalu membuat otakku berpikir, karena tidak ingin berhenti membuatnya bicara. Dia adalah cerita. Seseorang yang selalu membuatku merasa gagap, karena kesulitan menemukan kata-kata. Dia adalah cerita. Ceritaku di masa lalu yang seharusnya sudah kulupakan. Tapi, bukankah aku sudah memberitahumu? Aku tidak ingin menyebutnya sebagai kenangan. Karena dia yang tak bernama itu, masih tetap menjadi bagian dari cerita hidupku saat ini. Sebuah cerita yang jauh berbeda dengan yang aku harapkan dulu. Ya, dia yang tak benama itu sudah memiliki orang lain untuk menjadi bagian dari cerita hidupnya. Tapi aku, masih memilih dia sebagai ceritaku.
Kau kedinginan?
Selalu saja, satu kalimat itu yang mengisi pikiranku setiap kali mengingatnya. Dia adalah tokoh utama dalam cerita hidupku. Dia yang tak bernama. Dia yang namanya kini mengisi hidup orang lain. Tapi, aku memang begitu egois. Aku masih menyimpan nama itu untuk diriku sendiri. Untuk ceritaku. Karena dia yang tak bernama, adalah tokoh utama dalam cerita hidupku.
0 komentar:
Post a Comment