Rss Feed
  1. Kenapa Harus Pacaran?

    Tuesday, March 31, 2015

    Siiiaaaaaaang!! Duh, jangan bilang siang deh, ketahuan nggak ada kerjaan. Ahem, oke, anggap saja ini sudah malam yah, hahahaha.

    Jadi, di siang, eh, malam yang indah ini, saya ingin mengungkapkan pendapat saya *oke, curhat* tentang sebuah pertanyaan.
    Saya nemu pertanyaan itu di timeline Bang Pocong beberapa hari yang lalu. Dan ya, ada banyak sekali tanggapan untuk pertanyaan tersebut di atas *ceiilaaah, bahasanya udah kayak dosen*
    Ada beberapa yang menjawab "sahabat" karena mengaku tidak punya pacar. Beberapa lagi menjawab "pacar" karena sahabat juga punya kehidupan sendiri dan pada akhirnya pergi.

    Ada dua interpretasi untuk pertanyaan ini. INTERPRETASI PERTAMA: mana yang jadi prioritas utama, pacar apa sahabat? Ini semacam pertanyaan, "kalo mereka berdua tenggelam, siapa yang kamu selamatkan? sahabat atau pacar." Yeah, something like that. INTERPRETASI KEDUA: status apa yang lebih kamu pilih, jadi sahabat atau pacar?

    Dalam postingan ini, saya akan membahas pertanyaan di atas dengan INTERPRETASI KEDUA. Karena untuk interpretasi pertama, jelas, saya akan menyelamatkan siapa yang nggak bisa berenang. Kalo pacar saya bisa berenang dan sahabat saya nggak, saya akan menyelamatkan sahabat saya. Begitulah. Tapi sebenarnya, jawaban saya untuk kedua pertanyaan ini sama: "Sahabat". Karena pacar bisa dicari lagi, muahahahahaha *ketawa jahat*

    Balik lagi ke INTERPRETASI KEDUA:
    Oke, jadi, saya akan mengungkapkan sedikit pendapat saya. Kalau saya pribadi, pasti akan menjawab "sahabat". Bukan, bukan karena nggak punya pacar *iya juga sih*, tapi karena saya belum menemukan jawaban yang tepat untuk pertanyaan "kenapa harus pacar?"
    Mungkin akan banyak komentar untuk pertanyaan saya ini, antara lain: "Ya, kan biar fix aja statusnya" atau "Biar jelas, dia nggak boleh sama yang lain lagi." 
    Oke oke, ituuuu jawaban yang selama ini saya dengar sih. Jadi, pertanyaan saya selanjutnya, "memang sudah jaminan kalo sudah jadi pacar itu berarti jodohnya?"

    Haha, oke, kita sudahi saja perdebatan ini ya, Nak. Mari kita mulai membahas kenapa saya lebih prefer ke "sahabat" dibanding "pacar". Untuk menjawab ini, saya ingin mengutip pendapat seorang teman beberapa waktu lalu. Begini kira-kira, ahem:
    "Lebih baik jadi temen sih. Soalnya kalo jadi temen, lo bisa tahu semuanya tentang dia, jelek-jeleknya juga. Tapi kalo udah jadi pacar, istilahnya lo harus selalu keliatan sempurna di depan dia."
    Waktu saya dengar pendapat ini, saya mikir, "Yeah, he got his point." Karena saya memang sangat sependapat sama orang ini. Kalo kita jadi "teman", oke "sahabat", kita nggak akan jadi "sok sempurna" di depan dia. Karena yang ada di pikiran kita adalah, "Yaelah gitu doang. Nggak ngaruh kali. Dia kan sahabat gue, nggak akan protes." Hmm, sebenernya, seorang sahabat juga bisa protes, dalam artian yang tidak mengikat. You know what I mean? Jadi, tugas seorang sahabat adalah mengingatkan, ini bisa berjalan perlahan sampai akhirnya yang diingatkan mendapat kesadarannya sendiri untuk berubah jadi lebih baik. Saya ingat sebuah quote, "Seorang sahabat adalah seseorang yang selalu berkata benar padamu, bukan orang yang selalu membenarkan kata-katamu." Jadi, di situlah kehebatan seorang sahabat, dia punya hak untuk menghina keburukan kita, tanpa membuat kita down. Itu sih menurut saya. Correct me if I'm wrong, tapi biasanya sih kalo udah orang yang kita suka yang mengingatkan ada sesuatu yang jelek dalam diri kita, kita bakal kepikiran *saya pribadi sih begitu*. Itu sebabnya sudah disebutkan sebelumnya, "....kalo jadi pacar istilahnya lo harus selalu keliatan sempurna di depan dia." Untuk pendapat ini, saya yakin akan ada komentar begini; "Nggak juga ah. Gue sama pacar gue udah tau semua busuk-busuknya." Now, I'm asking you, "Are you absolutely sure about that? Is that a solid statement?" Karena saya yakin pasti ada satu-dua hal kecil yang nggak kalian tahu tentang pacar kalian. Pasti. Hal sekecil apa pun itu. 

    "Tapi kan ada juga loh sahabat jadi cinta. Terus pacaran deh. Sama aja." Well, I can't deny that. Saya pribadi juga pernah, ehm oke lupakan, ada aja orang yang tetiba merasa jatuh cinta sama sahabatnya. Teori saya tentang hal ini sih ya, sekali lagi, ini teori saya pribadi. Pertama, karena sahabat itu adalah seseorang yang notabene selalu ada (setelah Allah, orang tua, dan keluarga). Kedua, karena sahabat itu udah tau semua-muanya tentang kamu jadi kamu ngerasa nyaman buat cerita apa aja. Jadi, saya rasa memang wajar kalo ujung-ujungnya kamu jatuh cinta sama sahabat kamu sendiri (ini buat yang beda gender ya. Kalo sama, atuhlah amit-amit jangan sampe.) Tapi jawaban saya untuk hal ini, masih sama. Saya akan tetap memilih si dia sebagai sahabat saya. Untuk alasannya, saya akan menjawab dengan sebuah video klip. Cekidot.
    Lagu itu saya ambil dari sebuah sitkom berjudul JONAS yang pernah tayang di Disney Channel. Ceritanya tentang si Joe yang sahabatan sama Stella dari jaman sekolah. Dua orang itu tahu kalo mereka sama-sama suka. Tapi Joe memutuskan untuk tetap mempertahankan status sahabat karena dia tahu kalau dia menuruti kemauan si cewek, hubungan mereka nggak akan pernah sama lagi. Kalau dia menuruti kemauan si Stella dan mereka akhirnya putus, hubungan mereka nggak akan pernah terasa sama lagi. You know what I mean? There's gonna be that "awkward moment" when we meet, you know. Kecuali untuk dua orang yang memang sangat pandai mengontrol emosi dan bisa dengan mudah melupakan semuanya, saya rasa jarang ada pasangan yang baru berpisah dan akhirnya bersahabat lagi kayak dulu, kayak nggak pernah ada apa-apa. And that sucks! And hurts. And...*oke, we must stop* Jadi, pada akhirnya kita malah kehilangan semuanya. Ini potongan liriknya: "We get closer and closer again, but we're falling apart. I'm losing, you're losing a friend. It's always over before we start. You're asking for love that I wish I believe you. But, it's easy to see that it's over there's no one to blame. Things will never be the same."

    Untuk statement saya ini, saya yakin akan ada tanggapan, "Lha, kan mungkin aja jodoh. Sahabat jadi cinta, terus menikah, terus happily ever after deh." Oke, that may be true. Tapi, sekarang saya tanya, "berapa besar peluangnya itu terjadi?" Saya yakin, bahkan seorang ahli statistik yang sangat jago nggak akan bisa menghitung peluangnya. Saya percaya, the right person will come in the right time. Jadi, nggak akan masalah apa status yang dia sandang sekarang, mau "sahabat", "pacar", "orang asing", "tetangga", "anak temen mama" atau apa pun, if he/she is the right person then you will be with him/her. Saya termasuk orang yang percaya bahwa Mr.Right nggak akan butuh waktu lama untuk bilang, "I wanna meet your Dad, asking for his permission to marry you and take over his responsibility of you." I think that's the sweetest line ever! Karena itu menunjukkan bahwa dia sudah sangat siap. Siap memimpin sebuah tim baru dalam hidupnya, siap membimbing pendampingnya, siap untuk belajar bersama, siap untuk jatuh bangun bersama *oke, bahasanya jadi berat banget*. Gitulah intinya, hahaha. Saya jadi ingat kata teman saya, "Pertanyaan sebenernya bukan, 'kita bakal nikah sama siapa' tapi 'kita bakal menghabiskan sisa hidup kita sama siapa'?"

    So, Sahabat atau Pacar? Saya tetap keukeuh dengan pendapat saya untuk memilih "SAHABAT" karena itu adalah sebuah status yang saya rasa nggak akan pernah usang dimakan waktu. Sedangkan 'pacar'? Well, you need to be with the right person so it will last forever.

    Kalau kamu?
    SAHABAT

    atau

    PACAR



  2. Ahem! Siang semuanyah!  Di siang hari yang panas ini, saya ingin memamerkan hasil belajar saya semalaman, muahahahahaha *ketawa jahat*

    Jadi, ceritanya sejak tadi malam saya mulai coba-coba belajar bikin sketsa. Niatnya sih biar keren aja, hahaha. Atau biar bisa cari nafkah kayak pelukis di Jogja *huh cedih* Tapi yah, namanya juga pemula, hehehe, jadi harap maklum kalo hasilnya masih pating mbleber ora nggenah, hahahaha.

    Saya memutuskan untuk mulai corat coret sketsa karakter alah satu novel fantasy buatan saya *ahem* yang bertema VAZARD CHRONICLES 
    Yah hasilnya sih baru bisa bikin muka aja. Iya, literally muka doang, nggak ada bentuk dagu, nggak ada rambut, nggak ada kuping. MEMANG CUMA MUKA DOANG. Hahaha, namanya juga baru belajar. Langsung aja deh yah. Saya ngegambar empat karakter utama yang ada di seri terakhir VAZARD CHRONICLES ini.

    1) JULIA
    NAMA : JULIA
    RIFEL  : TWIN DAGGER
    KAUM : GABUNGAN MANUSIA & PENYIHIR BURDEOUX

    Kira-kira kalo dikasih gambar muka kayak gini, kebayang nggak orangnya kayak apa? hahaha. Harusnya sih karakter si Julia ini, hhhm, kelihatan pinter tapi nggak cupu. You know what I mean? Dia bukan tipikal fashionista yang jago dandan, tapi dia cukup bisa menjaga penampilan. Nah, si Julia ini anaknya gampang banget ngerasa bersalah. Dia selalu saja menyalahkan diri sendiri kalo ada hal buruk yang terjadi. Misalnya aja pas si Alex hilang (VAZARD: Kaum Avarus), Julia menyalahkan dirinya atas kejadian itu. Dan dia berusaha sangat keras untuk memperbaiki kesalahannya.

    2) ALEX
    NAMA : ALEX
    RIFEL : LONG SWORD
    KAUM : ORSENVEZK

    harusnya sih karakter si Alex ini ganteng banget, hahaha, harusnya. Tapi kan saya sudah memberitahu kalau saya ini masih amatiran. Jadi, mari kita samakan mindset dulu, hahaha, anggap saja sketsa Alex di atas ini ganteng banget, oke? Kalopun kalian tidak melihat kegantengannya, tolong lah anggap saja ganteng, hahaha *maksa*. Karakter Alex di cerita ini adalah orang yang dingin. Tapi dia punya protective instinct yang sangat tinggi. Dia akan berusaha melindungi siapa pun. Mau itu temennya kek, saudaranya kek, tetangganya kek. Nah, berhubung dia mendapat sebuah tanggung jawab untuk menjaga Julia selama di Vazard, jadilah dia super protective. Dia akan melakukan apa pun untuk melindungi si Julia ini. Apa pun.

    3) VERMON
    NAMA : VERMON
    RIFEL : ARTISTIC SWORD / SHORT SWORD
    KAUM : PENYIHIR BURDEOUX

    Udah kelihatan jahat belum? hahaha. Si Vermon ini adalah tokoh antagonis di buku terakhir (VAZARD: Sang Master). Yap, dialah Sang Master yang dibicarakan di buku ketiga ini. Karakter Vermon di cerita ini, ya udah pasti jahat lah ya. Tapi Vermon ini termasuk tipe perencana ulung dan penyabar. Dia selalu merencanakan semuanya dengan sangat matang dan rela menunggu sangat lama demi kelancaran rencananya itu. Dan biasanya sih nggak pernah gagal.

    4) VIRIAN
    NAMA : VIRIAN
    RIFEL : WHIP
    KAUM : PENYIHIR BURDEOUX

    Sama kayak Alex, karakter Virian harusnya cantik banget, tapi jahat. Kebayang nggak? Cantik-cantik jahat, hahahaha. Nah, doi punya senyuman khas, yaitu senyum miring kayak di gambar itu. Semoga bisa kebayang yah senyumnya yang ngeselin tapi menggoda ini, hahaha. Virian ini adalah kaki tangan Vermon yang paling setia. Beda sama para pengawal Vermon yang lain, yang setianya gegara disihir, Virian ini nggak disihir, gais. Dia memutuskan untuk setia pada Vermon karena satu alasan. Tapi rahasia dulu ya alasannya, hahahaha. Tunggu buku ketiga release dulu akhir bulan ini (Insya Allah).

    Udah deh. Empat dulu karakter yang dibocorinnya, hahahaha. Saya akan terus belajar biar bisa gambar wajah sama rambut lengkap sama badan-badannya, hahaha. Doakan saja saya berhasil yah. Mungkin saya juga akan memposting sketsa untuk para monsternya kalo udah jago nanti. Hahaha.
    Bye bye!


    HAPPY DRAWING!


  3. FAVORITE MOVIE(S)

    Monday, March 23, 2015

    Ahem, jadi, sebagai pembukaan postingan saya kali ini, saya mau pamer dulu. Saya udah nonton INSURGENT hahahaha.
    Terus, kenapa? Nggak apa-apa sih, sebenernya. Cuma mau ngasih tahu aja kalo filmnya lumayan lebih keren daripada bukunya, haha. Sutradaranya pinter mengadaptasikan novel ke film. Jadi nggak mengecewakan. Ada beberapa adegan yang beda sih, tapi tetep pas kok. Jempol deh buat sutradaranya.

    Nah, setelah pembukaan di atas, sekarang saya mau masuk ke topik utama. Film favorit saya! Kenapa ini bisa jadi postingan penting? Karena pasal 1: film-film yang saya suka adalah film penting! pasal 2: kalo film yang saya suka agak aneh, lihat pasal 1. Hahahaha, bercanda. Niat saya ngeposting ginian masih sama kayak sebelum-sebelumnya. Alhamdulillah belum berubah niat. Cuma pengen berbagi aja. Siapa tahu ada yang lagi butuh referensi film, hehehe.

    Oke, langsung aja ya. Pada dasarnya, film-film yang saya masukkan ke dalam daftar film favorit adalah film-film yang nggak akan bosen saya tonton berkali-kali. Mau nonton seribu kali pun akan saya ladeni. Now, cekidot!

    1) The Hobbit trilogy
    Pasti udah pada tahu lah yah urutannya film The Hobbit ini. Ada The Hobbit: An Unexpected Journey


    Sebenernya saya rada telat nonton film yang pertama ini. Alasannya? Temen-temen saya bilang filmnya ngebosenin karena laaaamaaaaa banget. Oke, ternyata saya bertanya pada orang yang salah. Jadi teman saya itu bukan orang yang suka genre fantasy kolosal, hahaha. Pantes aja dia bosen nontonnya. Tapi, karena hasutan itu, akhirnya saya nggak nonton. Sampai suatu hari, film ini tayang di Fox Movies Premium. Lalu, akhirnya saya nonton. Baru berapa menit nonton, saya langsung mikir, "Oke, ini film keren." Akhirnya saya bertahan di depan televisi sampai film selesai. Dan saya benar-benar jatuh cinta sama plotnya. Plot The Hobbit ini terjadi sebelum Lord of The Ring. Dan jujur aja, The Hobbit terasa lebih segar dan menarik daripada Lord of The Ring, karena karakter Bilbo Baggins yang lucu dan konyol. Jadi selama nonton saya sering ketawa-ketawa sendiri lihat tingkahnya si Bilbo.

    Akhirnya, saya memutuskan untuk langsung nonton film yang kedua begitu tayang di bioskop. The Hobbit : Desolation of Smaug 

    Film yang ini lebih seru, soalnya si naga Smaug sudah mulai kelihatan. Plus, ada Legolas! Hahaha, sang tokoh fenomenal akhirnya muncul kembali. Masih diwarnai tawa karena tingkah Bilbo, saya merasa puas dengan film kedua ini. 

    Jadi, sebisa mungkin saya nonton premiere untuk film ketiga. Tapi gagal, karena saat itu saya sedang di rumah. Dan di kota saya nggak ada bioskop, sodara-sodara :'( Tapi akhirnya saya nonton juga film yang terakhir, The Hobbit : Battle of the Five Armies

    Yah, dari tiga film yang ada, bisa dibilang yang ketiga ini yang paling paling paling seru. Lihat aja dari sub judulnya : Battle of The Five Armies. Adegan perangnya hebat banget. Apalagi pas pasukannya si Thandruil dateng ke City of Dale, hahaha. Itu tentara bisa baris berbaris rapi banget gitu pasti udah pada ikutan paskibraka dari jaman SMA, ya? hahaha.

    Nah, sekarang saya mau ngebahas tentang karakter favorit saya di film ini dan alasannya.
    Karakter favorit saya yang pertama adalah...jeng jeng jeng...GOLLUM!
    Hahaha, yeah, that's you! Lihat betapa lucunya si Gollum ini. Matanya bulet guede kayak bakso rudal, hahaha. Dan dia innocent banget mukanya. Yah, kadang-kadang ngeselin sih kalau kepribadian yang satunya udah muncul. Tapi saya selalu terhibur setiap kali si Gollum ini muncul.

    But, wait, I'm lying! hahahaha. You're not my favorite character, Gollum. There's someone who deserves that place more than you! hahaha. *blushed*
    Oke, jadi karakter beruntung itu adalah......KILI
    "Duh, panah abang pas kena di hati adek, Bang."

    Hahahaha *geli amat ini*. Yap! Dari film pertama, ada satu tokoh yang jarang kelihatan tapi sudah berhasil merebut perhatian saya. Dialah sang pangeran kedua: KILI. Jadi, selain keponakan Thorin (pangeran kedua), si Kili ini juga disebut sebagai the best warrior. Keahlian utama si Kili ini jelas, memanah. Tapi dia juga jago pedang kok. Jadi nggak usah khawatir, pasti dilindungin sama si abang kalo ada rampok di tengah jalan, hahahaha

    Karakter favorit saya berikutnya adalah BILBO
    Masa tokoh utama malah nggak difavoritin. Jadi, seperti yang sudah saya bilang sebelumnya, karakter Bilbo ini keren. Dia selalu bisa mengundang tawa karena sikap konyolnya.

    2) Lord of The Ring : The Two Tower
    Kalo film sebelumnya saya suka semua serinya, untuk film Lord of The Ring saya lebih spesifik ke film keduanya aja: The Two Tower.
    Alasan saya lebih suka film keduanya adalah adegan perang di film ini epic banget. Saya sampe bengong pas nonton adegan perangnya saking kerennya. Apalagi pas Legolas mulai main-main panah. Beuh, sudah tak terbantahkan itu kerennya.

    Karakter yang saya suka di film ini adalah GOLLUM
    Hahaha, easy, boy. I'm not lying this time. Of course you're my favorite character. Right after LEGOLAS
    Mungkin karena saya suka sekali cowok yang bisa main panah, makanya saya suka Legolas. Yang jelas, saya tertarik sama karakter ini gegara itu. Tapi selain itu juga, Legolas ini karakter yang paling kalem dan bisa berpikiran dingin. Dia jadi semacam penasehat buat Aragorn. Jadi kalo ada masalah, biasanya sih si Legolas ini yang nengahin. Nah, kece kan?

    3) TROY
    Masih berputar di genre kolosal, film berikutnya adalah Troy. Kalo ada yang udah pernah nonton, pasti tahu kan film ini bercerita tentang apa. Troy ini bercerita tentang peperangan yang terjadi karena Pangeran Paris jatuh cinta pada Putri Helen yang notabene sudah bersuami. Tapi karena saking cintanya Paris sama Helen ini, akhirnya dibawa kaburlah wanita ini. Si Helen mau-mau aja diajak pergi sama Paris karena dia juga jatuh cinta sama doi. Nah, suami si Helen ini nggak terima istrinya dibawa kabur. Akhirnya peranglah mereka. Dari pihak suami Helen, minta bantuan ke Achilles, seorang petarung yang sudah mendunia keahlian perangnya. Peperangan jadi semakin seru saat keponakan Achilles dibunuh oleh kakak Paris (Eric Bana) dan si Achilles sendiri jatuh cinta sama sepupu Paris. Ini film kolosal paling kece sepanjang sejarah sih kalo menurut saya mah.

    Karakter favorit saya cuma satu di film ini, ACHILLES
    Ha! Nggak cuma gegara Brad Pitt yang meranin si Achilles ini. Tapi memang karakternya bagus. Jadi meskipun dia sudah membunuh lawannya, tapi saat ayah sang lawan itu memohon untuk menguburkan anaknya secara layak, Achilles memberi izin. Dia sampai menangguhkan perang selama (berapa hari saya lupa) demi menghormati si lawannya ini. Tapi begitu acara pemakaman selesai, perang berlanjut.

    4) Ocean's Trilogy
    Film pertama dari seri ini adalah Ocean's Eleven
    Saya inget banget pertama kali nonton film ini di TransTV. Waktu itu saya ingin membuktikan kegantengan seorang Brad Pitt yang selalu dielu-elukan para wanita. Nah, waktu itu pas banget lagi Brad Pitt week tema bioskop TransTV nya. Nontonlah saya film ini. Tak disangka tak diduga, saya langsung ngefans sama om Brad Pitt dan film ini. Jadi, ini film tentang 11 pencuri yang bergabung untuk merampok sebuah kasino. Menurut saya ini film cerdas! Karena para perampoknya nggak ada satu pun yang memakai senjata. Semuanya pake otak. Dan film ini bikin pinter (ngerampok) man! hahaha

    Film keduanya adalah Ocean's Twelve
    Waktu itu, saya lagi lihat-lihat film di tukang rental DVD, terus nggak sengaja lihat film ini. Nah, terus saya inget kalo pernah nonton yang Ocean's Eleven. Dan setelah nonton, saya makin jatuh cinta sama kisah para perampok ini. Menurut saya, di film keduanya ini mereka lebih ajaib lagi, hahaha. Mereka berhasil menipu seorang pencuri paling andal yang jago parkour. Pujian saya masih sama, ini film cerdas!

    Ternyata seri ini ada yang ketiga, Ocean's Thirteen.
    Di film ketiga ini, mereka melakukan perampokan karena ingin membalaskan dendam sahabat mereka, Reuben. Yang jadi musuh mereka di film ini adalah Al Pacino. Kisahnya masih tetap seru. Bahkan lebih heboh lagi. Mereka super niat dalam merencanakan perampokan mereka. Mulai dari sewa alat bor untuk menciptakan sensasi gempa, sampai ngirim orang ke pabrik dadu untuk memanipulasi dadu yang akan digunakan. Keceh!

    Ada tiga tokoh yang jadi favorit saya di film ini: DANNY, RUSTY dan LINUS.
    Danny Ocean (George Clooney) bertindak sebagai leader di geng perampok ini. Dia yang paling berpengalaman dan bijaksana dalam mengambil keputusan. Dia dibantu oleh sahabatnya, Rusty (Brad Pitt). Tugas Rusty ini biasanya yang ada hubungannya sama wanita karena, yah, bisa dilihat dari tampangnya yang super handsome, siapa sih yang nggak akan kecantol? Nah, yang ketiga adalah Linus (Matt Damon). Linus ini adalah yang paling aneh. Bapak ibunya Linus ini FBI, tapi anaknya bisa jadi perampok ini gimana ceritanya? hahaha. Tapi anehnya bapak ibunya Linus malah sangat mendukung pilihan Linus ini, mereka bahkan sering ngebantuin kalo geng perampok ini ketangkep.

    5) Pride and Prejudice
    Film adaptasi novel karya Jane Austen ini adalah satu-satunya film romance paling kece sejagad raya ini, hahahaha. Nggak tahu kenapa, tapi saya nggak pernah ngerasa bosen mengikuti tingkah Mr.Darcy yang sok angkuh tapi aslinya cinta banget sama Lizzy. Dia selalu berhasil membuat saya melting bekali-kali.

    Karakter favorit saya di film ini jelas lah Mr.DARCY dan LIZZY.
    Karakter Mr.Darcy ini udah nggak perlu dipertanyakan lagi. Dia pasti jadi idola para wanita. Karakternya dingin terus jaim gitu, tapi dia selalu melindungi Lizzy. Mungkin dia salah satu penganut "Action speaks louder than words." Selain Mr.Darcy, karakter favorit saya adalah Lizzy. Dia termasuk seorang perempuan pemberani di jamannya. Dia pintar, berani speak up dan teguh pendirian. Dia nggak menyeh-menyeh kayak perempuan lain, apalagi adeknya yang menel abis itu. Agak nyesek juga pas Lizzy nolak Mr.Darcy. Tapi akhirnya dia menyadari kalau semuanya itu cuma salah paham dan akhirnya dia menerima cinta Mr.Darcy deh. Yeay!

    6) Thor : The Dark World
    Dari begitu banyak film superhero karya Marvel, film kedua Thor ini adalah yang paling keren menurut saya. Karena adegan perangnya jelas dan ceritanya menarik. Ada unsur humor dalam film ini. Dan tentu saja, om Thor kelihatan sangat keren di film ini, lengkap dengan palu halilintarnya.

    Karakter favorit saya ada dua di film ini: THOR dan LOKI.
    Yah, untuk THOR udah nggak usah ditanya lagi kenapa suka. Lha dia kan superheronya, masa nggak difavoritin, hahaha.
    Berbeda dari film pertamanya, di film kedua ini saya malah suka sama LOKI. Di balik sifat pendendamnya, Loki itu penyayang. Saya ngerasa sedih waktu Frigga meninggal. Loki kelihatan banget kacaunya. Frigga itu adalah ibu angkat Loki, dan Loki sayang banget sama dia. Apalagi pas Loki (pura-pura) mati waktu ngelawan Malekith, saya makin ngefans.

    7) The Imitation Game

    Ini adalah film terbaru Benedict Cumberbatch. Ceritanya tentang bapak artificial intelligence, Alan Turing. Alur film ini menurut saya bagus banget dan bikin penasaran. Agak bingung di awal karena alurnya maju-mundur-mundur, jadi harus teliti lihat petunjuk waktunya. Saya ingat nonton film ini tiga kali dalam waktu kurang dari seminggu saking menariknya. Dan akting Benedict di film ini udah nggak diragukan lagi. Masih agak kebawa kesan Sherlock Holmes-nya sih sedikit, tapi dia keren.

    Karakter favorit saya yang pertama adalah ALAN TURING
    Karena dia super duper cerdas. Dan dia jago mecahin kode. Yah, harusnya nggak susah kalo ngodein si Alan Turing ini, dia bisa langsung tahu maunya kita apa, hahaha. Jadi, untuk para perempuan, kalo pengen main kode-kodean, mending cari cowok yang kayak Alan Turing dulu, hehehe.

    Karakter kedua adalah ALEXANDER
    Saya merasa tokoh Alexander ini memegang peranan penting di film ini. Alasannya ada dua: (1) Alexander yang ngebelain Alan waktu dia diusir karena proyeknya "belum" berhasil (2) kalo bukan gegara Alexander yang lagi pedekate sama cewek petugas pembaca pesan Enygma, kayaknya misteri Enygma ini nggak akan terpecahkan. Hahaha, Well done, Alexander!

    8) The Maze Runner
    Saya sudah membahas tentang author novel The Maze Runner series sebelumnya. Jadi, ini dia yang membuat saya tertarik dengan kelanjutan kisah Thomas dan kawan-kawan. Berbeda dengan Hunger Games dan Divergent, saya merasa film The Maze Runner ini lebih menarik. Ceritanya tentang sekumpulan remaja laki-laki yang terkurung di dalam sebuah Maze, dan mereka mencoba menemukan jalan keluar dari Maze itu. Alurnya menarik dan membuat penasaran.

    Karakter favorit saya di film ini adalah NEWT
    Sebenernya Newt ini bukan tokoh utamanya. Kalo ada yang udah baca bukunya, Newt dapet julukan "The Glue". Yap! Karakter Newt ini yang paling berkepala dingin di antara yang lain. Dia bijaksana dalam mengambil keputusan dan selalu tenang, nggak gampang terbawa suasana. Tapi di buku ketiga baru ketahuan kalo ternyata Newt ini nggak imune terhadap virus Flare, huaaaaa :'( ceeediiiiih

    9) Cinderella
    Ini film masih anget banget, hahaha. Baru tayang di bioskop kemaren kemaren. Tapi film ini jadi favorit saya berikutnya. Dari jaman masih cindil, saya emang udah dicekokin sama film-film princess karya Disney. Jadi, tolong jangan salahkan saya kalau saya tumbuh besar dengan begitu banyak khayalan tentang princess dan prince charming yang berkeliaran di dunia ini, hahaha. Tapi, saya pernah nonton film Into The Woods. Di film itu juga ada karakter Cinderella. Nah, di film itulah pandangan saya tentang Prince Charming diubah habis-habisan oleh sang Cinderella. Di film itu, Cinderella ngomong gini, ahem, "My home is a nightmare, yours is a dream. Now, I want something in between." Sudah paham maksudnya? Di film Into The Woods ini si Cinderella sedang berusaha mengubah sudut pandang orang-orang tentang Prince Charming dan istananya. Intinya sih, yang terpenting adalah seseorang yang "nyata" jauh lebih baik daripada seseorang yang ideal tapi cuma ada dalam "khayalan". Di film lain, Mr.Fiction, saya mendapat quote lain yang lebih menarik, "Seringnya, seorang pangeran tampan hanya peduli bagaimana caranya menjadi tampan dibanding menjadi nyata."
    Oke, balik lagi ke film Cinderella. Jadi, meskipun pikiran saya tentang Prince Charming sudah berubah, tapi saya sih tetep seneng nonton film-film yang beginian. Saya suka efek animasi, kostum, attitude, semuanya. Jadi, film Cinderella masuk dalam daftar film yang nggak akan membuat saya bosan.
    You can see the magic?

    Karakter favorit saya di film ini, yah sudah jelas lah yah, KIT "The Prince Charming"
    Dari jaman nonton kartun-kartunnya, saya udah tahu kalo pangerannya Cinderella itu yang paling ganteng di antara pangeran-pangeran yang lain. Ternyata peran sang pangeran tampan ini jatuh ke tangan Richard Madden. Mata birunya itu loh, menghipnotis banget, hahahaha. Tapi serius deh, karakter pangerannya di film ini tuh keren. Dia tahu apa yang dia mau dan dia berusaha untuk mendapatkannya. Sooo swiiit.

    Sekian dulu review tentang 9 film favorit saya! Kok cuma 9 sih, nanggung? Hahaha, atuhlah gimana cuma ada 9 yang favoritnya. Udahlah terima aja. Selamat membaca dan menonton! Bye bye!


  4. FAVORITE AUTHOR(S)

    Sunday, March 22, 2015

    Hai hai hai! I'm back! hahaha.
    Di hari Sabtu yang cerah cerah nanggung ini, saya pengen ngasih tahu kalian beberapa penulis favorit saya. Penting, emang? Hehe, nggak sih. Cuma pengen ngasih tahu aja. Mungkin ada di antara kalian yang sedang galau nyari buku bagus. Jadi, saya kasih referensi author-nya. Kalian tinggal googling deh buku-buku karya mereka apa aja. Soalnya saya sendiri juga belum membaca semua karya mereka, hehehe.
    Oke, langsung aja. Kita mulai dari penulis pertama. Orang ini adalah penulis pertama yang membuat saya jatuh cinta pada buku-buku fantasy dan terjemahan. Yap, Christopher Paolini. Cekidot!

    1) Christopher Paolini
    Kalo ada yang belum tahu karya-karyanya om Christopher Paolini, ini dia
    Nah, pasti udah pada tahu ada film yang judulnya ERAGON. Ya, itu adalah film yang mengangkat salah satu novel om Christopher. Tapi, saya kecewa sama filmnya. Beda jaaauuuuuuh sama bukunya. Jadi, saran saya, langsung baca bukunya aja. Nggak usah nonton filmnya, hahaha. 

    Om Christopher Paolini ini lahir tanggal 17 November 1983 di Los Angeles. Nah dia tumbuh besar di Paradise Valley. Menurut doi, tempat tinggalnya ini yang jadi inspirasi terbesar beliau untuk menulis setting Lembah Palancar (tempat tinggal Eragon). Buku pertamanya yang berjudul Eragon terbit tahun 2002. Seri fantasy tentang seorang penunggang naga ini berakhir di buku keempat, Inheritance yang terbit tahun 2011

    Alasan saya memilih Christopher Paolini sebagai salah satu penulis favorit saya adalah karena dia jago sekali mendeskripsikan keadaan, hahaha. Terutama deskripsinya tentang universe Eragon, yaitu Alagaesia hebat sekali, gaes. Doi sampe bikin web khusus buat para penggemar seri Eragon (http://www.alagaesia.com/). Selain deskripsinya yang wow banget, Christopher Paolini juga pinter banget bikin pembacanya deg-degan setiap saat, hahaha. Selalu ada kejutan di setiap buku yang ditulisnya. Yah, untuk kalian yang belum baca bukunya, tapi udah nonton filmnya dan merasa kecewa. Mending baca bukunya sekarang juga! hahahaha.


    2) Veronica Roth
    Penulis favorit saya yang kedua adalah mba Veronica Roth. Pasti kalian tahu lah ya mba Veronica ini nulis buku apa. Yap! DIVERGENT series. Filmnya lagi nge-hits banget nih. Seri keduanya, INSURGENT, baru aja premiere tanggal 20 kemaren.
    Sebenernya saya nggak bener-bener "baca" buku-bukunya mba Veonica Roth, karena saya lebih memilih audiobook-nya. Bagi yang belum pernah mencoba audiobook, saya 1000% menyarankannya. Jadi audiobook ini adalah buku yang dibacakan, jadi lebih enak ngebayanginnya karena si pembaca mengikuti arahan si penulis dalam buku saat mengucapkan dialognya. Nah, mirip-mirip film tapi tanpa gambar lah intinya, hahahaha.

    Mba Veronica Roth ini lahir tanggal 19 agustus 1988 (hmm, besoknya Ben Barnes ulang tahun, hahaha *lupakan*) di New York City. Buku pertamanya adalah Divergent yang terbit tahun 2011. Proses release seri Divergent ini termasuk cepet, karena dua buku lanjutannya terbit berturut-turut, Insurgent tahun 2012, dan Allegiant tahun 2013. Pada tahun 2014, mba Veronica menerbitkan buku lain Four: A Divergent Collection. Jadi di bukunya yang terakhir ini, mba Vero pake sudut pandang Four atau Tobias, yang notabene jadi favorit para kaum hawa setelah nonton filmnya, hahaha. FYI, yang meranin si Four di filmnya ini adalah aktor asal England, Theo James. Dan kalo lihat dari karakter si Theo James ini sih emang pantes aja kalo para wanita tergila-gila sama si Four, hahaha.

    Jadi, saya jatuh cinta sama karya mba Veronica ini karena doi melakukan sesuatu yang jarang dilakukan penulis lain. Apakah itu? Jeng jeng jeng, tokoh utamanya mati, man! Yup, meskipun memakai sudut pandang orang pertama, ternyata si tokoh utama mati. Dan saya juga kagum sama cara si mba Veronica menggabungkan bagian humor dan serius dalam satu sesi. Hebat banget! Dan saya enjoy waktu ngedengerinnya. Nggak ada bahasa yang "sok susah", jadi gampang dipahami. Mungkin buat yang udah pada nonton filmnya, bisa coba baca bukunya atau dengerin audiobooknya. Mba Vero ini punya situs resmi (http://www.veronicarothbooks.com/) barangkali pengen mampir buat kepoin si mba dan karya-karyanya.


    3) James Dashner
    Ada yang tahu om James Dashner ini nulis buku apa? Buat kalian yang ngefans berat sama Thomas, Newt dan Minho pasti tahu lah ya, hahaha. Yap, si om ini adalah penulis The Maze Runner trilogy.
    Nah, sama kayak Divergent trilogy, seri The Maze Runner ini juga saya nggak "baca", tapi dengerin audiobooknya. Buku pertama The Maze Runner sudah diangkat ke layar lebar, dan saya langsung jatuh cinta sama alur ceritanya. Yah, emang ceritanya setipe sama Divergent series dan Hunger Games series. Tapi entah kenapa saya merasa The Maze Runner ini luar biasa keren, hahaha. BTW, buku keduanya, The Scorch Trials akan tayang di bioskop bulan September tahun ini.

    Om James Dashner ini lahir tanggal 26 November tahun 1972 di Austell, Georgia. Sebenernya buku-buku karya James Dashner ini udah banyak. Doi udah mulai nerbitin buku sejak tahun 2003, yaitu The Jimmy Fincher Saga. Tapi saya cuma ngikutin yang The Maze Runner series, hehehe. Totalnya ada tiga buku. The Maze Runner terbit tahun 2009 dan dua buku lainnya mengikuti, The Scorch Trials tahun 2010 dan The Death Cure tahun 2011. Selain trilogy ini, om James juga nulis prequel untuk kisah petualangan Thomas dan para Gladers lainnya, yaitu The Kill Order yang terbit tahun 2012.

    Apa yang membuat saya suka karya om James Dashner? Saya pikir karena ceritanya make sense dan sangat natural. Keputusan-keputusan yang diambil oleh Thomas itu sangat masuk akal dan manusiawi. Beda sama buku-buku sci-fi pada umumnya yang sang tokoh utama biasanya mengambil keputusan yang nggak masuk akal cuma karena penasaran, si Thomas nggak begitu. Jadi saya merasa connected banget sama si tokoh utama. Karena pas dengerin audiobooknya, dalam hati saya selalu bilang, "nah iya, gitu aja." See? You know what I mean, right? Ketika sang tokoh utama mengambil keputusan-keputusan yang sama dengan jalan pikiranmu. It will make you easier to understand the story. Om James Dashner punya situs resmi yang membahas semua karya-karyanya, mungkin bisa mampir (http://jamesdashner.com/).


    4) John Green
    Siapa yang nggak kenal John Green? Karyanya, The Fault in Our Stars cukup fenomenal, hahaha (lebay) dan quote-nya banyak dipake orang untuk memotivasi diri. Om John Green ini sudah menulis beberapa buku yang jadi "panutan" saya dalam menulis.
    Kali ini, saya bener-bener "baca", hahaha. Kecuali untuk The Fault in Our Stars, saya masih setia dengan audiobook. Bukunya yang paling fenomenal dan best-seller adalah The Fault in Our Stars tahun 2012. Dari buku-buku yang ditulis John Green, TFIOS ini adalah buku pertama yang diangkat ke layar lebar. Buku kedua yang akan tayang di bioskop adalah Paper Towns yang terbit tahun 2008.

    John Green lahir pada tanggal 24 Agustus 1977 (4 hari sebelumnya, Ben Barnes ulang tahun, hahaha *makin ngaco*) di Indianapolis, US. Buku pertamanya yang diterbitkan adalah Looking For Alaska tahun 2005, dan berlanjut ke buku-buku selanjutnya. Selain sebagai penulis tunggal, John Green juga pernah kolaborasi dengan penulis lain dan nerbitin buku Let It Snow tahun 2008 dan Will Grayson, Will Grayson tahun 2010.

    Saya sangat sangat sangat suka dengan cara John Green menyampaikan ceritanya. Saya selalu merasa bertambah pinter setiap kali selesai baca buku-buku karya John Green. Doi selalu mampu menyelipkan ilmu pengetahuan di antara pikiran, dialog, dan deskripsi tokoh-tokohnya. SELALU. Bahkan di bukunya yang berjudul An Abundance of Katherine, si John Green ini niat banget sampe ngasih lampiran yang isinya rumus perhitungan dari profesor matematika (kalian bakal tahu apa hubungannya matematika sama kisah cinta seseorang setelah baca buku ini). Ya, dia memang seniat itu dalam hal riset, and that's great! Dan John Green selalu berhasil membuat saya mikir, ketawa, terharu dengan buku-bukunya. Dia luar biasa hebat dalam hal membungkus sebuah cerita cinta jadi lebih berisi tapi tetap humoris. And I love it! Really, really love it! Sama seperti penulis lainnya, John Green juga punya situs resmi buat dikepoin (http://johngreenbooks.com/). Monggo mampir :)


    5) Raditya Dika
    Setelah ngomongin penulis-penulis luar dari tadi, sekarang saatnya menunjukkan siapa penulis Indonesia favorit saya, hahaha. Dan pilihan saya jatuh pada Bang Raditya Dika. 
    Buku-bukuya bang Radit itu udah banyak banget. Dan jujur aja, belum semuanya saya baca. Karena, saya takut salah satu judul bukunya, benar-benar jadi nyata, Tolong, Radith Membuat Saya Bego! hahaha. Banyak karya-karya bang Radit yang udah diangkat ke layar lebar. Mulai dari Kambing Jantan, Marmut Merah Jambu dan beberapa karya lainnya.

    Bang Radit terlahir dengan nama yang teramat sangat keren, Dika Angkasaputra Moewarni pada tanggal 28 Desember 1984. Kenapa bisa jadi Raditya Dika? Saya sendiri juga kurang tahu, hahaha. Mungkin bisa ditanyakan sendiri ke orangnya.

    Buku bang Radit yang terbaru adalah Koala Kumal.
    Berbeda dari buku-buku sebelumnya, di buku terbarunya ini, bang Radit mengangkat tema yang pasti pernah dialami oleh hampir semua orang di dunia ini, "patah hati". Dan saya merasa dapet pencerahan setelah membaca buku ini. Saya nggak mau jadi Koala Kumal yang cuma duduk termangu memandangi rumah lamanya yang sudah jelas tidak sama lagi seperti dulu. Ya, salah satu hal yang membuat saya ngefans abis sama karya-karya bang Radit adalah: beliau bisa menyampaikan pesan hidup melalui humor. Saya bisa ketawa ngakak sampe guling-guling setiap kali baca karya bang Radit, dan di akhir setiap cerita, saya selalu merasa, "Bener juga nih.". Dan cara penyampaian bang Radit juga bikin pembacanya ngerasa dicurhatin, jadi lebih gampang ngertinya. Buat yang pengen kepoin bang Radit, sebenernya nggak usah repot-repot sih. Karena doi sudah terkenal sedunia akhirat, jadi hampir di seluruh media bisa ditemukan informasi tentang bang Radit. Tapi buat yang pengen keponya lebih mendalam, bisa kunjungi twitter atau situs resminya (http://radityadika.com/).


    6) Ilana Tan
    Saya nggak bisa ngasih foto kak Ilana Tan di sini karena memang beliau memilih untuk tetap "tersembunyi". Kata kak Ilana Tan, "Biar orang-orang menyukai karya-karya saya saja, tidak perlu mencari keberadaan saya.". Itu sebabnya tidak ada media yang memuat foto ak Ilana Tan ini, kecuali album keluarganya sendiri kali, hahahaha.

    Saya nggak bisa dapet informasi apa-apa tentang kak Ilana Tan, selain karya-karyanya yang pasti sudah kalian tahu.

    Jujur aja, saya nggak baca buku-buku yang sangat populer di atas. Saya cuma baca satu buku karya kak Ilana Tan dan saya langsung jatuh cinta.
    Kak Ilana Tan berhasil membuat saya jatuh cinta, patah hati dan sedih tak terkira hanya dengan satu buku. Saya suka cara kak Ilana Tan mengaduk-aduk emosi pembaca. Saya bahkan masih bisa ngebayangin setiap adegan setiap kali denger lagu-lagunya. Pemilihan momennya pas dan alurnya juga alus banget. Jadi saya merasa nggak ada cela yang bisa dikomentarin dari buku karya kak Ilana Tan.


    Yap! Kak Ilana Tan adalah penulis terakhir yang ada dalam daftar penulis favorit saya. Semoga bisa cukup membantu dan menginspirasi dalam memilih buku-buku bacaan untuk mengisi waktu luang yah. Bye bye!

    HAPPY READING!