Hai hai hai! I'm back! hahaha.
Di hari Sabtu yang cerah cerah nanggung ini, saya pengen ngasih tahu kalian beberapa penulis favorit saya. Penting, emang? Hehe, nggak sih. Cuma pengen ngasih tahu aja. Mungkin ada di antara kalian yang sedang galau nyari buku bagus. Jadi, saya kasih referensi author-nya. Kalian tinggal googling deh buku-buku karya mereka apa aja. Soalnya saya sendiri juga belum membaca semua karya mereka, hehehe.
Oke, langsung aja. Kita mulai dari penulis pertama. Orang ini adalah penulis pertama yang membuat saya jatuh cinta pada buku-buku fantasy dan terjemahan. Yap, Christopher Paolini. Cekidot!
1) Christopher Paolini
Kalo ada yang belum tahu karya-karyanya om Christopher Paolini, ini dia
Nah, pasti udah pada tahu ada film yang judulnya ERAGON. Ya, itu adalah film yang mengangkat salah satu novel om Christopher. Tapi, saya kecewa sama filmnya. Beda jaaauuuuuuh sama bukunya. Jadi, saran saya, langsung baca bukunya aja. Nggak usah nonton filmnya, hahaha.
Om Christopher Paolini ini lahir tanggal 17 November 1983 di Los Angeles. Nah dia tumbuh besar di Paradise Valley. Menurut doi, tempat tinggalnya ini yang jadi inspirasi terbesar beliau untuk menulis setting Lembah Palancar (tempat tinggal Eragon). Buku pertamanya yang berjudul Eragon terbit tahun 2002. Seri fantasy tentang seorang penunggang naga ini berakhir di buku keempat, Inheritance yang terbit tahun 2011.
Alasan saya memilih Christopher Paolini sebagai salah satu penulis favorit saya adalah karena dia jago sekali mendeskripsikan keadaan, hahaha. Terutama deskripsinya tentang universe Eragon, yaitu Alagaesia hebat sekali, gaes. Doi sampe bikin web khusus buat para penggemar seri Eragon (http://www.alagaesia.com/). Selain deskripsinya yang wow banget, Christopher Paolini juga pinter banget bikin pembacanya deg-degan setiap saat, hahaha. Selalu ada kejutan di setiap buku yang ditulisnya. Yah, untuk kalian yang belum baca bukunya, tapi udah nonton filmnya dan merasa kecewa. Mending baca bukunya sekarang juga! hahahaha.
2) Veronica Roth
Penulis favorit saya yang kedua adalah mba Veronica Roth. Pasti kalian tahu lah ya mba Veronica ini nulis buku apa. Yap! DIVERGENT series. Filmnya lagi nge-hits banget nih. Seri keduanya, INSURGENT, baru aja premiere tanggal 20 kemaren.
Sebenernya saya nggak bener-bener "baca" buku-bukunya mba Veonica Roth, karena saya lebih memilih audiobook-nya. Bagi yang belum pernah mencoba audiobook, saya 1000% menyarankannya. Jadi audiobook ini adalah buku yang dibacakan, jadi lebih enak ngebayanginnya karena si pembaca mengikuti arahan si penulis dalam buku saat mengucapkan dialognya. Nah, mirip-mirip film tapi tanpa gambar lah intinya, hahahaha.
Mba Veronica Roth ini lahir tanggal 19 agustus 1988 (hmm, besoknya Ben Barnes ulang tahun, hahaha *lupakan*) di New York City. Buku pertamanya adalah Divergent yang terbit tahun 2011. Proses release seri Divergent ini termasuk cepet, karena dua buku lanjutannya terbit berturut-turut, Insurgent tahun 2012, dan Allegiant tahun 2013. Pada tahun 2014, mba Veronica menerbitkan buku lain Four: A Divergent Collection. Jadi di bukunya yang terakhir ini, mba Vero pake sudut pandang Four atau Tobias, yang notabene jadi favorit para kaum hawa setelah nonton filmnya, hahaha. FYI, yang meranin si Four di filmnya ini adalah aktor asal England, Theo James. Dan kalo lihat dari karakter si Theo James ini sih emang pantes aja kalo para wanita tergila-gila sama si Four, hahaha.
Jadi, saya jatuh cinta sama karya mba Veronica ini karena doi melakukan sesuatu yang jarang dilakukan penulis lain. Apakah itu? Jeng jeng jeng, tokoh utamanya mati, man! Yup, meskipun memakai sudut pandang orang pertama, ternyata si tokoh utama mati. Dan saya juga kagum sama cara si mba Veronica menggabungkan bagian humor dan serius dalam satu sesi. Hebat banget! Dan saya enjoy waktu ngedengerinnya. Nggak ada bahasa yang "sok susah", jadi gampang dipahami. Mungkin buat yang udah pada nonton filmnya, bisa coba baca bukunya atau dengerin audiobooknya. Mba Vero ini punya situs resmi (http://www.veronicarothbooks.com/) barangkali pengen mampir buat kepoin si mba dan karya-karyanya.
3) James Dashner
Ada yang tahu om James Dashner ini nulis buku apa? Buat kalian yang ngefans berat sama Thomas, Newt dan Minho pasti tahu lah ya, hahaha. Yap, si om ini adalah penulis The Maze Runner trilogy.
Nah, sama kayak Divergent trilogy, seri The Maze Runner ini juga saya nggak "baca", tapi dengerin audiobooknya. Buku pertama The Maze Runner sudah diangkat ke layar lebar, dan saya langsung jatuh cinta sama alur ceritanya. Yah, emang ceritanya setipe sama Divergent series dan Hunger Games series. Tapi entah kenapa saya merasa The Maze Runner ini luar biasa keren, hahaha. BTW, buku keduanya, The Scorch Trials akan tayang di bioskop bulan September tahun ini.
Om James Dashner ini lahir tanggal 26 November tahun 1972 di Austell, Georgia. Sebenernya buku-buku karya James Dashner ini udah banyak. Doi udah mulai nerbitin buku sejak tahun 2003, yaitu The Jimmy Fincher Saga. Tapi saya cuma ngikutin yang The Maze Runner series, hehehe. Totalnya ada tiga buku. The Maze Runner terbit tahun 2009 dan dua buku lainnya mengikuti, The Scorch Trials tahun 2010 dan The Death Cure tahun 2011. Selain trilogy ini, om James juga nulis prequel untuk kisah petualangan Thomas dan para Gladers lainnya, yaitu The Kill Order yang terbit tahun 2012.
Apa yang membuat saya suka karya om James Dashner? Saya pikir karena ceritanya make sense dan sangat natural. Keputusan-keputusan yang diambil oleh Thomas itu sangat masuk akal dan manusiawi. Beda sama buku-buku sci-fi pada umumnya yang sang tokoh utama biasanya mengambil keputusan yang nggak masuk akal cuma karena penasaran, si Thomas nggak begitu. Jadi saya merasa connected banget sama si tokoh utama. Karena pas dengerin audiobooknya, dalam hati saya selalu bilang, "nah iya, gitu aja." See? You know what I mean, right? Ketika sang tokoh utama mengambil keputusan-keputusan yang sama dengan jalan pikiranmu. It will make you easier to understand the story. Om James Dashner punya situs resmi yang membahas semua karya-karyanya, mungkin bisa mampir (http://jamesdashner.com/).
4) John Green
Siapa yang nggak kenal John Green? Karyanya, The Fault in Our Stars cukup fenomenal, hahaha (lebay) dan quote-nya banyak dipake orang untuk memotivasi diri. Om John Green ini sudah menulis beberapa buku yang jadi "panutan" saya dalam menulis.
Kali ini, saya bener-bener "baca", hahaha. Kecuali untuk The Fault in Our Stars, saya masih setia dengan audiobook. Bukunya yang paling fenomenal dan best-seller adalah The Fault in Our Stars tahun 2012. Dari buku-buku yang ditulis John Green, TFIOS ini adalah buku pertama yang diangkat ke layar lebar. Buku kedua yang akan tayang di bioskop adalah Paper Towns yang terbit tahun 2008.
John Green lahir pada tanggal 24 Agustus 1977 (4 hari sebelumnya, Ben Barnes ulang tahun, hahaha *makin ngaco*) di Indianapolis, US. Buku pertamanya yang diterbitkan adalah Looking For Alaska tahun 2005, dan berlanjut ke buku-buku selanjutnya. Selain sebagai penulis tunggal, John Green juga pernah kolaborasi dengan penulis lain dan nerbitin buku Let It Snow tahun 2008 dan Will Grayson, Will Grayson tahun 2010.
Saya sangat sangat sangat suka dengan cara John Green menyampaikan ceritanya. Saya selalu merasa bertambah pinter setiap kali selesai baca buku-buku karya John Green. Doi selalu mampu menyelipkan ilmu pengetahuan di antara pikiran, dialog, dan deskripsi tokoh-tokohnya. SELALU. Bahkan di bukunya yang berjudul An Abundance of Katherine, si John Green ini niat banget sampe ngasih lampiran yang isinya rumus perhitungan dari profesor matematika (kalian bakal tahu apa hubungannya matematika sama kisah cinta seseorang setelah baca buku ini). Ya, dia memang seniat itu dalam hal riset, and that's great! Dan John Green selalu berhasil membuat saya mikir, ketawa, terharu dengan buku-bukunya. Dia luar biasa hebat dalam hal membungkus sebuah cerita cinta jadi lebih berisi tapi tetap humoris. And I love it! Really, really love it! Sama seperti penulis lainnya, John Green juga punya situs resmi buat dikepoin (http://johngreenbooks.com/). Monggo mampir :)
5) Raditya Dika
Setelah ngomongin penulis-penulis luar dari tadi, sekarang saatnya menunjukkan siapa penulis Indonesia favorit saya, hahaha. Dan pilihan saya jatuh pada Bang Raditya Dika.
Buku-bukuya bang Radit itu udah banyak banget. Dan jujur aja, belum semuanya saya baca. Karena, saya takut salah satu judul bukunya, benar-benar jadi nyata, Tolong, Radith Membuat Saya Bego! hahaha. Banyak karya-karya bang Radit yang udah diangkat ke layar lebar. Mulai dari Kambing Jantan, Marmut Merah Jambu dan beberapa karya lainnya.
Bang Radit terlahir dengan nama yang teramat sangat keren, Dika Angkasaputra Moewarni pada tanggal 28 Desember 1984. Kenapa bisa jadi Raditya Dika? Saya sendiri juga kurang tahu, hahaha. Mungkin bisa ditanyakan sendiri ke orangnya.
Buku bang Radit yang terbaru adalah Koala Kumal.
Berbeda dari buku-buku sebelumnya, di buku terbarunya ini, bang Radit mengangkat tema yang pasti pernah dialami oleh hampir semua orang di dunia ini, "patah hati". Dan saya merasa dapet pencerahan setelah membaca buku ini. Saya nggak mau jadi Koala Kumal yang cuma duduk termangu memandangi rumah lamanya yang sudah jelas tidak sama lagi seperti dulu. Ya, salah satu hal yang membuat saya ngefans abis sama karya-karya bang Radit adalah: beliau bisa menyampaikan pesan hidup melalui humor. Saya bisa ketawa ngakak sampe guling-guling setiap kali baca karya bang Radit, dan di akhir setiap cerita, saya selalu merasa, "Bener juga nih.". Dan cara penyampaian bang Radit juga bikin pembacanya ngerasa dicurhatin, jadi lebih gampang ngertinya. Buat yang pengen kepoin bang Radit, sebenernya nggak usah repot-repot sih. Karena doi sudah terkenal sedunia akhirat, jadi hampir di seluruh media bisa ditemukan informasi tentang bang Radit. Tapi buat yang pengen keponya lebih mendalam, bisa kunjungi twitter atau situs resminya (http://radityadika.com/).
6) Ilana Tan
Saya nggak bisa ngasih foto kak Ilana Tan di sini karena memang beliau memilih untuk tetap "tersembunyi". Kata kak Ilana Tan, "Biar orang-orang menyukai karya-karya saya saja, tidak perlu mencari keberadaan saya.". Itu sebabnya tidak ada media yang memuat foto ak Ilana Tan ini, kecuali album keluarganya sendiri kali, hahahaha.
Saya nggak bisa dapet informasi apa-apa tentang kak Ilana Tan, selain karya-karyanya yang pasti sudah kalian tahu.
Jujur aja, saya nggak baca buku-buku yang sangat populer di atas. Saya cuma baca satu buku karya kak Ilana Tan dan saya langsung jatuh cinta.
Kak Ilana Tan berhasil membuat saya jatuh cinta, patah hati dan sedih tak terkira hanya dengan satu buku. Saya suka cara kak Ilana Tan mengaduk-aduk emosi pembaca. Saya bahkan masih bisa ngebayangin setiap adegan setiap kali denger lagu-lagunya. Pemilihan momennya pas dan alurnya juga alus banget. Jadi saya merasa nggak ada cela yang bisa dikomentarin dari buku karya kak Ilana Tan.
Yap! Kak Ilana Tan adalah penulis terakhir yang ada dalam daftar penulis favorit saya. Semoga bisa cukup membantu dan menginspirasi dalam memilih buku-buku bacaan untuk mengisi waktu luang yah. Bye bye!
HAPPY READING!
0 komentar:
Post a Comment