Rss Feed

  1. Deng de deeeeng-deng de de deeeeng-deng de deeeeng (plis anggap saja ini musiknya sama persis kayak opening Marvel yang emejing itu:

    Haiiii gaiiis...long time no see, huh? Akhirnya nemug somethin good to talk about. So...wasowekete is a waluwa (kidding :D, ini lagi ngetrend banget kayaknya di instagramnya bang Baim) So, hari ini saya akan berusaha mereview sebuah film yang baru saja saya tonton bersama teman (cewek) tadi pagi, jam 09.45 WIB udah nongkrong di depan mall nunggu buka dan akhirnya jam 10.00 WIB security mulai buka pintu dan akhirnya....ah sudahlah, intinya tadi pagi saya nonton film yang lagi hits karena baru release tanggal 5 Juli 2017 kemarin. Eng ing eeeeng....Spider Man: Homecoming. Just information, ini pertama kalinya saya nonton film Spider-Man di bioskop, hahaha. Karena...yaaah, you know lah, menurut saya spider man versi lama itu so lame banget nggak sih? Plot ceritanya hampir selalu sama, yang Peter Parker digigit laba-laba terus jadi punya kekuatan bisa jalan-jalan di tembok terus ada adegan Paman Ben ditembak dst dst dst...dan kisah itu terulang di The Amazing Spider-man. Jadii, bermodal "yah, yang penting hiburan lah" akhirnya saya nonton film ini, dan ternyataaaa...ceritanya beda dan lebih seru!

    Ini adalah poster yang beredar di pasaran. Well, awalnya saya pikir yang bersayap itu Falcon. Okay, my bad, saya mohon maaf karena kurang memperhatikan. Ternyata sosok bersayap itu adalah sang musuh utama di film ini, which is pretty good I think.
    Taaadaaaa....Peter Parker kali ini diperankan oleh Tom Holland yang kabarnya adalah aktor termuda yang pernah memerankan karakter tersebut di atas (buset udah kayak kuis aje). Jadi, sebenarnya saya agak bingung dengan karakter asli si Peter Parker ini (maklum saya nggak baca komiknya, saya hanya penikmat film). Jika ditelusuri dari jaman Tobey Maguire yang memerankan Peter Parker dengan bawaan culun dan lil bit introvert, dan diceritakan si Peter sudah bekerja sebagai seorang fotografer media cetak. Lalu berubah ke Andrew Garfield yang memerankan Peter Parker saat masih belia, yang sangat terlihat memiliki perbedaan karakter dengan Peter sebelumnya. Peter yang diperankan Andrew sedikit lebih aktif dan nggak culun-culun amat yah mungkin karena pada dasarnya..ahem...Andrew itu...ahem...memang...agak...ahem...ganteng. Lalu sekarang karakternya diperankan oleh Tom Holland yang berhasil membuat saya berpikir "bocah banget sih ini". Mungkin karena di cerita yang ini memang Peter masih sekolah. Tapi berarti Peter digigit laba-labanya dari jaman dia remaja dong? Naaah, mending kita abaikan saja pertanyaan njelimet di kepala saya ini dan mulai review plot ceritanya.

    Liz Toomes a.k.a the love interest
    Pertama-tama, mari kita temui sang pujaan hati yang bukan Marry Jane maupun Gwen Stacy. Namanya Liz Toomes, tolong perhatikan namanya baik-baik, I'm giving you a key to the end of the story. Ceritanya si Liz ini temen sekolahnya, kalo nggak salah sih seniornya gitu deh. Peter ngefans sama doi. Mungkin sih Liz ini first crush nya Peter sebelum Gwen Stacy kali yaah. Tapi di cerita ini Liz nggak terlalu banyak interaksi sih, cuma semacam bumbu aja biar nggak hambar-hambar banget. Masa film remaja nggak ada cinta-cintaannya?

    Ned Leeds a.k.a The Sidekick
    Let's meet Ned. Jadi baru kali ini Peter punya sohib yang bukan Hary Osborn :D Jadi si Ned ini ceritanya sama-sama nerd gitu, terus nanti dia yang bantuin Spider Man membasmi kejahatan di muka bumi (Amerika) hahahahaha

    May a.k.a The-old-aunt-May-who-turn-to-a-pretty-young-lady
    You should already know who she is, right? Buat yang udah nonton Captain America: Civil War harusnya tau siapakah wanita cantik aduhai ini. Yup, Bibi May yang selama ini diperankan oleh perempuan berumur sekarang terlihat teramat sangat muda, ngomong-ngomong apa nih resepnya? Awalnya saya ngerasa kurang pas sih, karena Bibi May nya muda banget. Tapi kalo dipikir (tapi kalo lagi males mikir yaudah terima aja) bisa juga karakter Bibi May ini dipilih yang muda karena settingnya adalah jaman-jaman Peter Parker masih 15 tahun. Lah, Paman Ben ke menong dong? Ah, entahlah, let's forget about that lame plot, shall we?













    Jadi, karakter utama yang Spider-man banget hanya tinggal Peter Parker (ya iyalaah, ngana pikir?) dan Bibi May. Selain karakter-karakter baru di atas, ada juga om Tony Stark yang mampir sebagai, hmm, sebut saja pembimbing Peter Parker yang bisa dibilang masih bocah banget.

    Jadi berawal dari akhir (lah, jadi awal apa akhir nih?) intinya, setelah peperangan melawan Kapten di Captain America :Civil War, Peter Parker dibalikin lagi ke rumah sama Tony Stark. Karena merasa hebat, jadi Peter nunggu-nunggu banget nih panggilan untuk bertempur lagi. Ternyata, udah ditunggu sampai berbula-bulan, Tony Stark tak jua menghubungi. Sehingga Peter mulai bosan dengan kehidupannya yang biasa-biasa aja.

    Masalah dimulai saat pada suatu malam Peter mendapati ada sekelompok gangster yang mencoba merampok ATM.

    Nggak ngerti kenapa adegan ini berasa lucu banget tadi pagi. Mungkin karena pas masuk ke ruang ATM si Spider-man dengan sopannya nutup pintu lagi, tiba-tiba muncul aja bayangan doi bilang "Assalamualaikum, ane masuk nih ye." Oke, lupakan imajinasi nggak penting ini. Singkat cerita Spider-man melawan para penjahat itu, tapi ternyata para penjahat menggunakan senjata yang tidak umum dan sangat berbahaya karena bisa menyebabkan kerusakan parah. Akhirnya para penjahat berhasil kabur saat Spider-man berusaha menolong seorang yang tidak berdosa (dan seekor kucing).
    Dari sini udah mulai berasa sih kalau ceritanya bakal wah. Soalnya kalo dilihat dari pendahulu-pendahulunya, si Spider-man kayaknya hampir selalu melawan penjahat korban laboratorium. See? Something like Bapaknya Hary Osborn, Sand man, Lizard man, Electric man, dan man man lainnya. Kali ini musuhnya bukan hasil percobaan laboratorium yang gagal. Kali ini musuhnya adalah manusia yang merasa dikecewakan oleh manusia lainnya, sehingga menciptakan sesuatu yang dahsyat. Saya rasa salasan itu jauh lebih kuat dibanding alasan selfish sebangsa, "gue mau seluruh manusia di bumi jadi kadal" (ini kayaknya saya yang ngarang motif, hahaha)

    So, dibalik penjahat-penjahat kecil ini tersembunyilah sesosok penjahat besar yang berbahaya. Sebenarnya sih tujuan doi nggak mencelakai umat manusia. Not that big. Tujuan dia hanya menafkahi keluarganya karena mata pencaharian doi baru saja diambil alih pemerintahan, sehingga doi merasa kecewa dan gundul gulana. Tapi, yaa kalo alternatif mata pencahariannya itu bikin senjata mutakhir yang bisa membinasakan umat manusia ya brarti doi bisa digolongkan penjahat dong.
    Let's meet the villain "Vulture". Vulture ini bukan robot ataupun alien, like I said, dia hanya manusia biasa bernama Adrian Toomes yang berhasil mengelola rongsokan alien sisa pertempuran menjadi alat-alat canggih. Salah satunya ya sayap yang doi pakai itu. Jadi karena semua rongsokan alien sisa perang Avengers itu dikumpulkan oleh tim apa namanya saya lupa, pokoknya dari pemerintahan gitu deh, akhirnya kan Toomes jadi kekurangan bahan baku. Nah, oleh karena itu dibuatlah sayap-sayapan itu, kurang lebih sih gitu mungkin alasan awalnya, jadi memudahkan doi dan gengnya saat melakukan penjarahan barang rongsokan alien.

    Perbuatan Toomes ini mulai ketahuan sama Spider-man, dan like you already know, Spider-man berusaha menghentikannya. Peter pengen banget menunjukkan kebolehannya di depan Tony Stark, doi pengen Tony tahu kalau doi udah mampu untuk dilibatkan dalam sebuah misi. But, he fails. Bener sih proses jual beli senjata berbahayanya jadi terhenti, tapi kekacauan yang diakibatkan Spider-man dirasa nggak sebanding.
    Ini adegan paling epic (menurut saya) sepanjang film ini. Bikin gregetan antara pengen ngomel "duh lo kok ogeb banget sih" sama kasihan juga "aduh itu nanti kebelah jadi dua gimana?" Jadi ceritanya saat berusaha menghentikan proses transaksi senjata di sebuah kapal fery, Spider-man berusaha menangkap Vulture which is malah menyebabkan senjata berbahayanya terlempar ke kapal dan memancarkan cahaya ke segala arah dan mengakibatkan kapalnya kebelah jadi dua. Duh udah nggak kebayang deh pas si Spider-man berusaha banget memanfaatkan semua jenis jaring yang bisa dia pakai dari kostum canggihnya untuk menyatukan kembali kapal itu. Pas dikira udah berhasil eh ternyata pecah lagi. Spider-man langsung berusaha nahan kapal itu sendiri, nggak kebayang kalau gagal pasti perasaan bersalahnya nggak ilang-ilang deh, karena ada ratusan orang nggak bersalah di dalamnya T.T
    Untungnya bantuan segera datang. tiba-tiba aja kapalnya nyatu lagi, ternyata Tony Stark dan teknologi canggihnya yang datang membantu. Yah, semua orang selamat, meskipun setelah itu Peter dimarahin habis-habisan dan kostum canggihnya disita.

    Peter Parker libur menjadi Spider man dan berusaha kembali menikmati kehidupan sekolahnya. Belajar, ujian, main lego, kencan di acara prom. Nah, you remember the-first-crush I talked about, right? Peter meminta Liz untuk datang bersama ke acara prom. As you know, acara prom di luar negri yang harus dandan super wah dan jemput pasangannya buat kasih bunga di tangan (apa itu teh namanya?) Waktu Peter jemput Liz, dia sangat terkejut saat tahu bahwa Adrian Toomes adalah bapaknya Liz Toomes (padahal dari namanya aja udah tahu, tapi ceritanya belum tahu. Padahal sih saya juga kaget pas tahu. Ya gitu deh pokoknya.) Intinya si Vulture ini memberi kesempatan ke Peter untuk mundur. Tapi yah, dasarnya anak badung, disuruh mundur ya nggak mau.
    Sehingga, bermodalkan kostum yang sangat nggak canggih itu, Spider-man berusaha menghentikan Vulture dari melakukan aksinya yang terakhir (merampok barang-barang Tony Stark). Setelah bergulat set set set set, akhirnya Spider man menang dan Vulture kalah.

    Sekian sedikit review nggak penting dari saya, hahaha, itung-itung pemanasan setelah sekian lama vakum. Semoga bisa sering-sering posting lagi :D See you !



    Adek lelah, mau bobo siang dulu ZzZzzz