Rss Feed
  1. Jeng jeng jeng...hoaaahmmmm...udah berapa abad yah saya nggak update blog? Maaf kalau agak kumuh, saya "lumayan" sibuk beberapa bulan ini.

    Jadi, salah satu kesibukan saya akhir-akhir ini adalah jalaaan jaaalaaaaan. 

    Hari Minggu kemarin, tepatnya tanggal 13 Maret 2016 *ceilah, resmi amat kayak baca surat undangan* saya dan teman-teman pergi ke Dunia Fantasi atau DUFAN to DO FUN! Yeay! 

    Oh oh, sebelum saya bercerita lebih jauh, saya ingin kalian tahu satu hal, MJ ada di dalam rombongan kemarin. Yup, dia pasangan saya. Kalau kalian sempat baca postingan-postingan saya jaman baheula tentang dia, well, that's an unfinished story. And I don't know how to finish it since our story is happening right now. And it's getting better though, hahahaha. Oke, sudah cukup yah intermezo nya.

    Laanjuuuuut....
    Jadi, singkat kata singkat cerita, kami pergi ber enam: saya, MJ, Musa, mba Cintia, mba Dellia dan Cecep merantau ke Dufan untuk refreshing. Rencana awal kami akan berangkat jam 8 pagi. Well, you know lah jam 8 WIB (Waktu Insya allah Berubah), akhirnya kami berangkat jam setengah 10.

    Nah, sebelumnya masing-masing dari kami (kecuali MJ) udah lebih dulu ngeborong produk-produk Sosro biar dapet promo tiket heboh, hahahaha, lumayan juga harga tiketnya jadi setengah harga.

    Nah, udah yah nggak usah kelamaan ngebahas tiket. langsung masuk aja deh. 
    Wahana pertama yang kami kunjungi adalah HISTERIA. Yup, bukan cuma namanya, jantung saya pun ikut histeris melihatnya.
    Lihat itu? Lihat itu kan anak-anak? Betapa bahayanya permainan itu untuk jantung saya yang pemalu ini. Jadi kami berenam ikut antri. Awalnya sih biasa-biasa aja, tapi makin dekat makin ragu untuk melangkah *etdah puitis amat mau naik histeria doang*. Tapi, MJ meyakinkan saya kalau permainan itu menyenangkan. 
    "Cuma sebentar" dia bilang. Iya, jatoh dari ketinggian itu juga cuma sebentar *sisa hidupnya*
    Tapi, akhirnya saya naik juga. Saya duduk di samping MJ. Setelah sibuk komat-kamit selama detik-detik menuju peluncuran roket, akhirnya wahana berbahaya itu mulai bergerak juga. Wah, nggak usah ditanya rasanya kayak apa. Saya teriak sekenceng-kencengnya. Jantung saya berasa ketinggalan di atas dan lupa jalan pulang ke tempatnya. Tapi yaudah, gitu aja. Kaki saya gemeteran sebentar, terus setelah MJ gandeng tangan saya, rasanya biasa lagi. Seumur-umur ke Dufan belum pernah saya naik begituan. Paling banter cuma Niagara gara, habis itu juga nggak mau naik apa-apa lagi saking takutnya. Nah ini, kok rasanya beda yah?
    Wahana kedua adalah Ontang-anting. Kata MJ ini permainan buat pemanasan. Gelo, aturan mah pemanasan di awal. Orang udah dilempar-lempar sampe angkasa gitu malah baru diajak pemanasan. Tadinya imajinasi saya yang spektakuler ini sudah berulah. Gimana kalau talinya lepas? Gimana kalau nanti kelempar jauh? Eh tapi tapi tapi, pas naik, ternyata enak. Dan hebatnya, saya nggak tutup mata! Permainan ini super asik. Tetep ngeri sih, tapi karena gerakannya konstan dan pelan, jadi saya bisa mengatur tingkat ketakutan saya. This is the best game ever!
    Saya bener-bener berpikir untuk mundur waktu lihat keretanya diputer-puter nggak jelas begitu. Jadi keinget film Final Destination nggak sih? Tapi, lagi-lagi MJ cuma genggam tangan saya dan bilang, "cuma sebentar". kalau jantung saya punya kaki sendiri, saya yakin doi udah kabur duluan. Tapi untungnya nggak. Jadi, saat saya memutuskan untuk nggak jadi anak cemen, jantung saya terpaksa tetap tenang di tempatnya. Giliran kami tiba. Dari pertama kali duduk, saya nggak bisa lepas tangan MJ. Bahkan saat keretanya perlahan mulai jalan, genggaman saya makin kenceng. Trik saya untuk menghadapi kejamnya wahana nggak masuk akal ini tetep sama, saya tutup mata dan berdoa. Dan saya teriak sekenceng-kencengnya. Dan akhirnya...selesai. That's it. Tangan MJ sampai merah gegara saya genggam kuat-kuat. But, I did it! And I'm alive!
    Berhubung kemarin itu Jakarta lagi cerah-cerahnya, jadi kami memutuskan untuk "sedikit" bermain air. Hemmm...saya pikir yang dimaksud dengan sedikit itu cuma kecipratan sedikit-sedikit aja. Ternyata.....saya basah kuyup. Mungkin salah posisi duduk juga sih. Soalnya, MJ masa kering banget? Cuma kaosnya yang sedikit kecipratan. Jadi saya langsung peluk dia biar ketularan basah, muahahahahahaha *ketawa jahat banget* dan menurut saya, ini permainan yang paling merugikan. Gegara permainan ini sepatu saya jadi basah dan dengan terpaksa saya beli sendal jepit Dufan yang harganya 60 rebu! God, please. Makan siang saya aja nggak sampai semahal itu :'(

    Selanjutnya, dengan misi mengeringkan baju, kami naik wahana Rajawali. MJ bilang wahana ini nggak akan menakutkan. Well, nggak terlalu sih memang. Untungnya si Rajawali ini nggak berputar terlalu cepat, hanya semakin tinggi. So, I imagined that Vatra took me fly. Dan di atas itu panas banget gais. Baju saya sampai kering, hahaha. Mission completed!
    Tadinya mau masuk ice age, ternyata masuknya malah ke wahana perang bintang yang zonk abis. Saya pikir bakal ada sebentuk makhluk yang tetiba nongol terus kita tembakin atau gimana, ternyata nggak. Kita disuruh "literally" tembak-tembakan doang. Sedikit mengecewakan sih.
    Perkenalkan, ini wahana Ombang-ambing. Kalau di kampung saya, permainan ini cuma ada di pasar malam, namanya ombak banyu. Dan saya menyepelekan permainan ini. Saya pikir permainan ini nggak akan ngeri-ngeri amat. Ternyataa...terombang-ambing itu mengerikan yah? Makannya, segera minta kepastian, biar nggak terombang-ambing *eh, baper kan*. Jadi, si MJ duduk di sisi pintu. Kalau kalian tahu, arah putarannya akan cenderung miring ke arah pintu. Jadilah saya berusaha sekuat tenaga biar MJ nggak kegencet, hahaha. Untungnya nggak jadi MJ penyet yah.
    Hemm...masih belum cukup mual? Akhirnya kami naik pontang-panting. Lagi, saya menyepelekan permainan ini. Saya pikir, ah elah diputer-puter doang. Yang saya tidak tahu adalah, diputer-puternya dengan kecepatan tinggi sampai "kayak" hampir tabrakan satu sama lain. Awalnya enak, pelan, sepoi-sepoi, eh lama-lama kok makin nggak santai banget muternya. Mau nggak mau deg-degan juga sih, tapi seru. Untungnya wahana ini nggak melibatkan variabel ketinggian. Fiuhh...

    Kami lanjut makan siang menjelang sore, sekalian istirahat. Setelah makan, saya dan mba Dellia memutuskan untuk nonton festival Treasure Temple and Fire. Wow! Efek api dan airnya membuat saya terkesima. Well, ceritanya tipikal cerita film anak-anak sih, tapi lumayan juga buat hiburan. Sementara saya dan mba Dellia nonton festival, yang lain main wahana kicir-kicir. Saya nggak sanggup untuk memaksakan jantung saya. Jadi, saya minta MJ main sendiri aja kali ini, sama Musa dan mba Cintia. Tapi, eh, ternyata MJ nggak mau main kalau saya nggak ikutan main. Yaudah, doi jadi nggak main deh :(

    Selanjutnya, bersantai di Istana boneka. Imajinasi saya berulah lagi. Aduh, plis lah itu kan wahana anak-anak, nggak mungkin ngeri. Iya, memang nggak melibatkan ketinggian dan kecepatan sih, TAPI ITU DI DALEM BONEKA SEMUA, MAN! Coba bayangin kalau mereka semua adalah saudara Annabelle atau Chucky! Semua yang masuk nggak akan keluar lagi *pake suara horor* tapi yah, lumayan seru sih buat santai.
    Ini rumah yang isinya kaca-kaca gitu terus kita harus berusaha mencari jalan keluar. Waktu jaman kecil dulu ke rumah ini berasa susaaaah banget keluarnya. Ada lah acara nyasar dulu ke mana. Tapi kemarin berasa yang gampang. Sempet beberapa kali ketipu sama pintu exitnya sih, tapi ternyata keluarnya nggak sesusah dulu.
    Ayooo belajar jadi Vin Diesel!!!! Boom boom boom!! Baru di sini lah saya bawa mobil sendiri. Dan yang lain kayaknya berkomplot banget. Tiap lihat saya langsung ditabrak sana-sini. Tapi seru lah ini, sampai keringetan, hahaha. Jadi mau lagi dan lagi.
    Ini namanya rumah miring. Rumahnya nggak gede-gede amat. Tantangannya cuma disuruh melewati rumah yang lantainya miring. Tapi ya itu, karena lantainya miring dan rumahnya goyang-goyang, jadi butuh effort lebih besar untuk melaluinya. Jadi berasa habis fitnes begitu keluar, keringetan semua.
    Back to the childhood! Saya lupa jaman bocah dulu pernah naik ginian atau nggak. Tapi, saya rasa, permainan ini nggak akan pernah membuat bosan. Rasanya menyenangkan bisa duduk santai di atas kuda-kudaan, menikmati angin sepoi-sepoi dan alunan musik malam itu *cieeeh, tanda-tanda gombal*

    Kemarin ditutup dengan wahana Bianglala. Menikmati kerlip lampu kota Jakarta dari atas. Bagus, iya. Tapi karena kapsulnya nggak tertutup, tetep aja berasa ngeri. Karena dasarnya saya takut tinggi, jadi apa pun yang menempatkan saya di ketinggian, akan membuat saya takut. Apalagi pas kapsulnya berhenti di atas. Indah, enak, tapi saya ngeri. Tangan saya sampai berkeringat. Saya sih pura-pura tegar aja duduk di kapsul yang diam di ketinggian entah berapa puluh meter itu. 

    Jadi, kalau dirangkum, hari saya menyenangkan. Terima kasih untuk teman-teman. Dan kamu, MJ, terima kasih sudah selalu siap jadi korban genggaman tangan saya setiap saat :D

  2. 0 komentar:

    Post a Comment